Laporan penjualan adalah laporan-laporan yang berhubungan dengan adanya kegiatan penjualan yang sudah dilakukan oleh seseorang/kelompok dengan customer. Laporan ini berisikan kegiatan penjual dari awal hingga barang terjual ke customer.
2. Contoh Laporan Penjualan
Disini saya akan menunjukan bagaimana menyusun laporan penjualan dalam suatu kegiatan penjualan sederhana dengan rinci.
LAPORAN
PENJUALAN
Jenis Produk : Kripik
Rumput Laut, Kripik Pisang, Kripik Sale Pisang
Sasaran Pasar : Anak-anak
hingga orang dewasa yang suka cemilan
Waktu Penjualan : Mulai dari tanggal
1 Mei – 29 Mei 2016
Tempat Penjualan : Lokasi wisata Pantai Sepanjang dan
Krakal, Kost putri wilayah sidokabul dan tempat kerja sendiri
Modal Awal : Rp 5.000,00
Bahan Pendukung : Lilin dan plastik ¼ ons
sebanyak 2 bks @100 lembar
Cara Penjualan : a.
Dijual di tempat wisata pantai daerah Gunung Kidul menawarkan ke pengunjung
secara langsung
b.
Dikost putri wilayah sidokabul dan di kost sendiri dengan menawarkan satu per
satu orang di sore dan malam hari pukul 18.00 – 20.00 WIB
c.
Dijual di kantor saaat jam istirahat dan di display di meja kerja yang kosoong
dari berkas-berkas kantor
Produk didapatkan dengan cara : a.
Membeli di lokasi wisata saat piknik
b.
Membeli di pasar Giwangan yang menjual kripik pisang
c.
Stok sale pisang dari kampung halaman saat mudik
DESKRIPSI TEKNIK PENJUALAN
1.
Produk
pertama adalah kripik rumput laut
Produk ini saya dapatkan saat
berwisata ke wilayah Gunung Kidul tepatnya pantai Sepanjang dan Krakal pada
tanggal 1 Mei 2016. Di pantai Sepanjang, saya membeli kripik rumput laut yang
banyak dijajakan penjual di daerah wisata tersebut dengan berbagai varian harga
berbeda tiap penjual. Saya membeli kripik laut yang dijajakan oleh salah satu
penjual yang menawarkan harga paling murah. Saya membeli 4 pcs kripik itu
dengan harga Rp 5.000,00 kemudian saya
kembali menjualnya ke rombongan anak SMP dari luar kota yang sedang berada di
area pantai dengan harga Rp 3.000,00 per pcs. Dalam sekali penawaran, 4 pcs
kripik terjual habis sehingga saya mengantongi uang sebesar Rp 12.000,00 yang
kembali saya putar untuk membeli kripik rumput laut lagi ke penjual yang sama.
Dan saya mendapatkan 10 pcs kripik dari penjual yang saya jajakan di lokasi
yang berbeda yakni di pantai Krakal. Peluang disana cukup baik karena tidak
banyak penjual yang menjajakan produk yang sama tidak seperti di pantai
Sepanjang.
Pertama-tama
saya mencoba membaca situasi sekitar dengan mencari tempat-tempat ramai anak
muda dan jarang ada penjual asongan hilir mudik. Setelah saya menemukan
beberapa tempat strategis, saya mencoba menawarkan ke beberapa anak remaja
hinga orang dewasa dan mendapat respon negatif (penolakan) sebanyak 10 kali.
Dari kejadian itu, saya mencoba mencari jalan keluar dan menganalisis kesalah
apa yang telah saya buat sehingga mereka tidak mau membeli produk saya.
Akhirnya saya mencoba kembali menawarkan ke gerombolan remaja laki-laki
berjumlah enam orang dengan bahasa yang lebih komunikatif yakni tidak
menggunakan bahasa Indonesia melainkan bahasa orang Jogja yang masih minim saya
kuasai.
Dengan
strategi seperti itu, mereka yang notabene orang Jogja terlihat dari bahasanya
mau membeli enam kripik yang saya tawarkan dengan harga Rp 3.000,00 per pcs
sehingga saya mengantongi Rp 18.000,00. Sisanya kembali saya tawarkan dengan
sasaran keluarga yang sedang berlibur dan masih orang Jogja. Saya mencoba
menawarkan dengan bahasa yang sama dan mencoba mengajak komunikasi anak mereka
dengan mengangkat topik tentang pantai Krakal, cukup lama memang mereka
mengajak saya berbincang-bincang hingga akhirnya 4 pcs kripik rumput laut itu
dibeli dan saya kembali mengantongi Rp 12.000,00.
2.
Produk
kedua kripik pisang
Saya membeli kripik pisang dari uang
yang dipatkan setelah menjual kripik rumput laut yaitu sebesar Rp 30.000,00
yang dialokasikan untuk membeli lilin, plastik ¼ ons sebanyak 2 bks @200 lembar
Rp 6.000,00 dan kripik pisang 1 kg dengan harga Rp 24.000,00 pada tanggal 2 Mei
2016. Kripik tersebut saya packing dengan plastik ukuran ¼ ons dan menghasilkan
sebanyak 45 pcs kripik pisang yang dijual dengan harga Rp 2.500,00 per pcs.
Saya menjualnya mulai tanggal 3 Mei 2016 dimulai dari kost sendiri dengan
menjajakan ke teman kost sore atau malam hari sembari mengobrol untuk
menawarkannya tetapi tidak tiap hari hanya di hari pertama dan kedua saja,
hari-hari berikutnya mereka yang sering datang ke kamar saya untuk membeli
kripik tersebut.
Selain
di kost sendiri, saya juga mendatangi satu per satu kamar kost sebelah kost
saya yaitu ada dua kost yang kebetulan banyak penghuni mahasiswa putri dan saya
mengenal beberapa sehingga akses masuk mudah di sore dan malam hari dan tiap
dua hari sekali dan melakukan sistem rolling
dari kost satu ke kost lainnya agar mereka tidak merasa bosan. Saya memilih
melakukan strategi rolling tempat
untuk menghindari kejenuhan pasar dan memilih waktu sore dan malam hari dimana kedua waktu itu penghuni kost sudah
berada di kost masing-masing dan di waktu malam hari biasanya mahasiswa sibuk
mengerjakan tugas kuliah sehingga cenderung mencari cemilan dan kebanyakan pola
perilaku mereka sama yaitu suka yang instan dan malas keluar kamar kost
sehingga probabilitas produk saya dibeli oleh mereka cukup besar. Dalam waktu
seminggu saya mampu menjajakan 25 pcs di kost sendiri dan 20 pcs dikost orang
lain dengan harga yang sama Rp 2.500,00 per pcs sehingga saya bisa mengantongi
Rp 112.500,00.
3.
Produk
ketiga kripik sale pisang
Dari hasil penjualan kripik pisang
sebesar Rp 112.500,00 saya alokasikan untuk membeli produk yang asli dari
kampung halaman saya dimana produk tersebut disini belum pernah saya jumpai
yaitu kripik sale pisang dimana produk ini hampir mirip dengan kripik pisang
hanya cara pembuatan dan rasanya berbeda. Kripik sale pisang rasanya manis,
renyah dan alami karena terbuat dari pisang matang yang dikeringkan menjadi
kripik bukan seperti sale pisang yang sering kita jumpai di pasaran. Produk ini
sendiri sudah terkenal di kampung halaman saya sekitar 3,5 tahun yang lalu dan
dipelopori dari desa tetangga di kampung halaman saya yakni Banyumas. Saya
berpikir membeli produk ini sebagai alokasi perputaran uang modal karena
kebetulan saat itu tanggal 10 Mei 2016 saya pulang kampung.
Saya
membeli kripik sale pisang di pasar tempat tinggal saya sebanyak 5 kg yaitu Rp
110.000,00 dalam bentuk yang sudah di packing ½ kg sebanyak 2 bungkus, ukuran ¼
kg sebanyak 8 bungkus dan ukuran 2 kg sebanyak 1 bungkus. Saya menjualnya mulai
tanggal 12 Mei 2016 untuk produk ini saya menambah pangsa pasar dengan strategi
yang berbeda-beda. Untuk tempat kost saya kembali menjajakan dengan 2 ukuran
yang dirasa tidak memberatkan mereka membeli produk saya yaitu ukuran ¼ ons dan
¼ kg. Varian harga yang ditawarkan pertama dengan membungkus ulang (repacking) kripik ke ukuran ¼ ons yang
menghasilkan 58 pcs @2500, kedua menjual dalam ukuran ¼ kg dengan harga Rp
7.500,00 dan Rp 14.500,00 untuk ukuran ½ kg. Untuk di kantor tempat saya
bekerja saya menawarkan dengan tiga ukuran karena di kantor saya ada sekitar 45
karyawan dengan beragam penghasilan dan mereka sering keluar mencari cemilan
saat jam istirahan untuk persediaan saat mereka kelaparan di sela-sela jam
kerja. Dari situasi tersebut saya mencoba memanfaatkannya dengan menjual produk
kripik sale pisang dalam tiga ukuran.
Saya
menjual produk ini terhitung dari tanggal 12 Mei 2016 – 29 Mei 2016 dengan
empat tempat berbeda yaitu area kost sendiri, dua area kost putri yang dulu
dijajakan kripik pisang dan area kantor tempat bekerja tempat bekerja. Dikantor
dalam rentang waktu demikian kripik sale pisang ukuran ½ kg terjual dengan
total Rp 29.000,00, ukuran ¼ kg terjual dua bungkus dengan total Rp 15.000,00
dan 36 pcs terjual dengan total Rp 90.000,00. Di kost terjual untuk ukuran ¼ kg
sebanyak 6 bungkus dengan total Rp 45.000,00 dan 22 pcs dengan total Rp 55.000,00. Sehingga total pendapat dari penjualan kripik
sale pisang ini sebesar Rp 234.500,00.
RINCIAN KEUNTUNGAN DAN PERPUTARAN UANG MODAL
1.
Kripik
Rumput Laut
a.
Perputaran
pertama
Modal
awal Rp 5.000,00 = 4 pcs kripik rumput laut
Harga
Jual Rp 3.000,00 per pcs
Pendapatan
= 4 pcs x Rp 3.000 = Rp 12.000,00
b.
Perputaran
kedua
Modal
awal Rp 12.000,00 = 10 pcs dengan harga jual sama
Pendapatan
= 10 pcs x Rp 3.000 = Rp 30.000,00
2.
Kripik
Pisang
Perputaran
modal dari pendapatan penjualan kripik rumput laut
Modal awal Rp 30.000,00
= 1 kg kripik pisang
Harga jual Rp
2.500,00 per pcs
Jumlah barang
ukuran ¼ ons ada 45 pcs
Pendapatan = 45
pcs x Rp 2.500,00 = Rp 112.500,00
3.
Kripik
Sale Pisang
Perputaran modal
dari pendapatan penjualan kripik pisang yakni Rp 112.500,00
Alokasi modal
membeli kripik sale pisang sebanyak 5 kg yaitu Rp 110.000,00
Sisa uang modal
= Rp 112.500,00 – Rp 110.000,00 = Rp 12.500,00 (tidak dipakai)
Jumlah barang
yang dijual dengan 3 macam ukuran diantaranya :
-
Ukuran
½ kg x 2 bks @14.500 = Rp 29.000,00
-
Ukuran
¼ kg x 8 bks @7.500 = Rp 60.000,00
-
Ukuran
¼ ons x 58 pcs @2.500 = Rp
145.00,00 +
Total Pendapatan = Rp 234.500,00
KEUNTUNGAN PENJUALAN ANEKA KRIPIK
-
Total
Pendapatan Keseluruhan
= Sisa modal + Total
pendapatan
= Rp 12.500,00 + Rp
234.500,00
= Rp 247.000,00
-
Keuntungan
Penjualan
=
Total pendapatan keseluruhan – Modal awal
=
Rp 247.000,00 – Rp 5.000,00
=
Rp 242.000,00
No comments:
Post a Comment