Monday, December 28, 2020

DISTRIBUSI RITEL MODERN DAN TRADISIONAL SERTA INOVASI TEKNOLOGI

Memperhatikan model tradisional saat ini, terlihat bahwa model ini melibatkan jaringan distribusi yang cukup panjang untuk bisa sampai ke konsumen. Potensi panjangnya distribusi menjadi salah satu tidak efisiennya produk Indonesia. Dalam model tersebut, produk yang dihasilkan dari produsen (pabrik/manufaktur, maupun petani/pertanian) akan melalui perusahaan distribusi, yang kemudian juga melalui sub distribusi, lalu melibatkan grosir, bahkan semi grosir sebelum akhirnya sampai ke peritel.



Sementara itu gambaran model distribusi yang dilakukan oleh ritel modern saat ini terlihat sangat efisien sebagaimana terlihat dalam model distribusi dilakukan secara langsung dari produsen/manufaktur atau distributor ke pusat distribusi peritel modern untuk kemudian secara langsung didistribusikan ke gerai/toko-toko mereka. Terlihat dalam model ini betapa efisiennya alur distribusi yang dicapai.




A.     Inovasi dan Perkembangan Teknologi dalam Ritel

a.      Pasar Domestik yang melemah

Ritel semakin popular setelah masuknya peritel asing ke negeri ini seperti Indomart dan Alfamart yang berdiri di setiap pinggiran jalan hanya berjarak beberapa ratus meter saja khususnya diwilayah Indonesia bagian barat. Perilaku masuknya peritel asing membuat peritel tradisional menjadi kolaps tak berdaya.Apalagi kebanyakan peritel tradisional hanya memiliki ketrampilan yang minim karena usahanya hanya dijalankan secara turun temurun saja.

b.      Meningkatnya keahlian industri

Pada perusahaan Ritel posisi perusahaan dapat dibangun pada beberapa area seperti akutansi, promosi, tehnologi informasi, distribusi dan sumber daya manusia. Bisnis ritel memerlukan berbagai ketrampilan dalam penguasaaan sistim manajemen.

c.       Kemajuan ilmu pengetahuan dan Tehnologi

Menurut Alfin Tofler dikatakan semua kegiatan bisnis berpondasikan kekuatan sumber daya manusia dan bukan semata mata hanya sumber daya alamnya saja.

No comments:

Post a Comment