Kapan Surplus Konsumen terjadi? Surplus terjadi ketika konsumen akan membayar harga lebih tinggi dari harga pasar untuk suatu produk. Misalnya, untuk membeli roti konsumen bersedia membayar Rp 5.500, namun dia mendapati roti yang diinginkan di harga Rp 4.000, maka kelebihan harga sebesar Rp 1.500 adalah surplus yang dinikmati oleh konsumen.
Gambar 1 diatas menunjukan kurva permintaan. Surplus konsumen berada dibawah kurva permintaan, dari gambar diatas yaitu terdapat pada luas wilayah ABC. Surplus konsumen menunjukan keuntungan yang diperoleh konsumen karena mendapatkan harga yang lebih rendah dari pada nilai barang tersebut untuknya.
Misalnya : Anda adalah seorang konsumen yang ingin membeli sebuah PC baru. Harga PC yang anda inginkan pada umumya dijual seharga Rp. 4.500.000. Uang yang anda miliki untuk membeli laptop sama dengan harga tersebut yaitu Rp. 4.500.000. Setelah mencari info, anda mengetahui bahwa teman masa kecil anda menjual PC seperti yang anda inginkan, kemudian anda memutuskan untuk membeli PC kepada teman masa kecil anda tersebut. Ketika anda datang ketempat teman anda, teman anda bersedia menjual lebih murah keada anda yaitu seharga Rp. 4.000.000,- . Maka dalam kasus ini surplus konsumennya adalah = Rp. 4.500.000,- - Rp. 4.000.000,- = Rp. 500.000,- . Seperti yang ditunjukan gambar 2 berikut :
Gambar 2
Gambar 2 diatas telah menjukan bagaimana surplus konsumen dari pembelian PC harga Rp. 4.500.000 menunjukan harga yang rela dibayarkan oleh konsumen, sedangkan harga Rp. 4.000.000,- menunjukan biaya yang sebenarnya dikeluarkan oleh konsumen, sehingga surplusnya ialah luas wilayah yang diberi warna merah yaitu Rp. 500.000,- .
Kemudian perhatikan gambar berikut :
Gambar 3
Gambar 3 diatas menunjukan penurunan harga dari P1 ke P2 yang mengakibatkan terjadinya kenaikan permintaan dari Q1 menjadi Q2, dan surplus konsumen meningkat yang ditunjukan pada luas wilayah ADF. Kenaikan surplus terjadi karena konsumen awal yang sekarang membayar lebih murah yaitu ditunjukan wilayah BCDE (berwarna hijau muda) serta ditambah karena adanya konsumen baru yang membeli dengan harga murah yang ditunjukan pada luas wilayah CEF.
Referensi :
Dr.Boediono, 1999, Seri Sinopsis Pengantar ilmu Ekonomi : Ekonomi Mikro, Yogyakarta :
BPFE-Yogyakarta
N.Gregory Mankiw, 2014, Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta : Salemba Empat
No comments:
Post a Comment