Mari kita bahas, bagaimana menghitung budget biaya pabrik tidak langsung. Sebelum membuat tabel BPTL kita harus menghitung biaya-biaya yang dikeluarkan. Berikut ini contoh soal pembahasannya.
Sebagai ilustrasi,
berikut ini diberikan sebuah contoh Budget Biaya Pabrik Tidak Langsung,
sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas :
Sesuai dengan struktur
organisasinya, Perseroan Terbatas “Charisma“ membagi bagian Produksinya menjadi
2 (dua) bagian, yaitu Departemen Pembantu (service department) dan Departemen
Produksi (producing department). Departemen Pemabntu terdiri dari subbagian
Administrasi Pabrik, Subbagian Bengkel, dan Subbagian Diesel, sedangkan
Departemen Produksi terdiri dari Departemen A, Departemen B, dan Departemen C.
Untuk keperluan penyusunan Budget
Biaya Pabrik Tidak Langsung tahun 2008 yang akan datang, perusahaan telah
menetapkan berbagai standar beserta metode alokasi biayanya, yang disusun dalam
bentuk Anggaran Variabel (variable budget), berdasar hasil penelitian khusus
(tentang Anggaran Variabel dibahas secara khusus di Bab X). Adapun berbagai standar biaya beserta
alokasinya tersebut adalah :
1. Besarnya gaji Tenaga
Kerja Tidak Langsung ditetapkan dalam jumlah tertentu untuk satu bulan, dan
tidak dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya jumlah produksi pada bulan yang
bersangkutan. Selama tahun 2008 yaitu
pada bulan Mei 2008 dan bulan September 2008.
2. Besarnya Biaya Biaya
Pembantu ditetapkan berdasarkan banyaknya Jam Tenaga Kerja Langsung (JKTKL).
yaitu waktu (jam) lamanya para Tenaga Kerja Langsung bekerja selama bulan yang
bersangkutan. Dari Buget Upah Tenaga Kerja Langsung yang telah terlebih dahulu
disusun, misalnya dapat diketahui bahwa para Tenaga Kerja Langsung direncanakan
akan bekerja selama 51.000 JKTKL pada bulan Januari 2008, selama 58.500 JKTKL
pada bulan Februari 2008, dan sebagainya.
Dari Anggaran Variabel yang telah
disusun itu, dapat diketahui pula bahwa besarnya biaya bahan pembantu untuk
masing-masing subbagian di dalam pabrik, telah ditetapkan sebagai berikut :
Untuk
bulan Januari 2008 sampai dengan bulan April :
a. Subbagian Administrasi Pabrik = Rp. 0,50 per
JKTKL.
b. Subbagian Bengkel = Rp. 0,75 per JKTKL.
c. Subbagian Diesel = Rp. 4,50 per JKTKL.
d.
Departemen A = Rp. 15,00 per JKTKL, khusus Tenaga Kerja Langsung yang bekerja
di Departemen A.
e.
Departemen B = Rp. 12,50 per JKTL khusus
Tenaga Kerja Langsung yang bekerja di Departemen B.
f.
Departemen C = Rp. 10,00 per JKTKL Khusus Tenaga Kerja Langsung yang bekerja di
Departemen C.
Untuk
bulan Mei 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008 :
a. Subbagian
Adiministrasi Pabrik = Rp. 0,60 per JKTKL.
b. Subbagian Bengkel =
Rp. 1,00 per JKTKL
c. Subbagian Diesel =
Rp. 5,00 per JKTKL
d.
Departemen A = Rp. 17,00 per JKTKL, khusus Tenaga Kerja Langsung yang bekerja
di Departemen A.
e.
Departemen B = Rp. 15,00 per JKTKL, khusus Tenaga Kerja Langsung yang bekerja
di Departemen B.
f.
Departemen C = Rp. 12,00 per JKTKL, khusus Tenaga Kerja Langsung yang bekerja
di Departemen C.
Untuk
bulan September 2008 sampai dengan bulan Desember 2008 :
a. Subbagian Adminitrasi Pabrik = Rp. 0,75 per
JKTKL.
b. Subbagian Bengkel = Rp. 6,00 per JKTKL.
c. Subbagian Diesel = Rp. 6,00 per JKTKL.
d. Departemen A = Rp.
17,50 per JKTKL, khusus Tenaga Kerja Langsung yang bekerja di Departemen B.
e. Departemen B = Rp.
17,00 per JKTKL, khusus Tenaga Kerja Langsung yang bekerja di Departemen B.
f. Departemen C = Rp.
12,50 per JKTKL, khusus Tenaga Kerja Langsung yang bekerja di Departemen C.
Biaya
Pemeliharaan Gedung
1)
Diketahui bulan Januari sampai bulan April 2008 direncanakan sebesar Rp.
100.000 per bulan, ditambah dengan Rp.5,00 per JKTKL per bulan.
2)
Diketahui bulan Mei sampai bulan Agustus 2008 direncanakan sebesar Rp. 100.000
per bulan, ditambah dengan Rp. 6,00 per JKTKL per bulan.
3)
Diketahui bulan September sampai bulan Desember 2008 direncanakan sebesar Rp.
100.000 per bulan, ditambah dengan Rp. 7,50 per JKTKL per bulan.
Jadi
pada bulan Januari perusahaan akan bekerja selama 51.000 JKTKL, maka biaya
pemeliharaan gedung pada bulan Januari 2008 dapat dihitung sebesar = Rp.
100.000 + (51.000 x Rp. 5,00) = Rp. 355.000.
Dengan
demikian, dari biaya pemeliharaan gedung bulan januari 2008 sebesar Rp. 355.000
yang akan menjadi beban biaya pabrik
(Biaya PabrikTidak Langsung) sebesar = 70 % x Rp. 355.000 = 248.500. Sisanya
menjadi beban biaya Administrasi dan beban biaya Pemasaran.
Cacatan
: Biaya pemeliharaan gedung 70 %.
Dengan
berdasarkan pada perbandingan luas lantai, maka ditetapkan alokasi tersebut,
sebagai berikut :
a. Subbagian
Adiministrasi Pabrik sebesar 5 %.
b. Subbagian Bengkel
sebesar 15 %.
c. Saubbagian Diesel
sebesar 15 %.
d. Departemen A sebesar
25 %.
e. Departemen B sebesar
20 %.
f. Departemen C sebesar
20 %.
Jadi
BPTL adalah Rp. 248.500.
a. Subbagian
Administrasi Pabrik
=
5 % x Rp. 248.500 = Rp. 12.424.
b. Subbagian Bengkel
= 15 % x Rp. 248.500 = Rp. 37.275
c. Subbagian Diesel
= 15 % x Rp. 248.500 = Rp. 37.275
d. Departemen A
=
25 % x Rp. 248.500 = Rp. 62.125
e. Departemen B
= 20 % x Rp. 248.500 = Rp. 49.700
f. Departemen C
= 20 % x Rp 248.500 = Rp. 49.700
Biaya
Pemeliharaan Alat-Alat
Untuk
Bulan Januari Sampai April 2008
a. subbagian
administrasi pabrik sebesar Rp 15.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 0,25 per JKTKL
b. subbagian bengkel
sebesar Rp 60.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 2,50 per JKTKL
c. subbagian diesel
sebesar Rp 75.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 2,50 per JKTKL
d. departemen A sebesar
Rp 125.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 10,00 per JKTKL, khusus tenaga
kerja langsung yang bekerja didepatemen A
e. departemen B sebesar
Rp 100.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 7,50 per JKTKL, khusus tenaga kerja
langsung yang bekerja didepatemen B
f. departemen C sebesar
Rp 50.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 5,00 per JKTKL, khusus tenaga kerja
langsung yang bekerja didepatemen C
Untuk
Bulan Mei Sampai Agustus 2008
a. subbagian
administrasi pabrik sebesar Rp 15.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 0,40 per
JKTKL
b. subbagian bengkel
sebesar Rp 60.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 2,50 per JKTKL
c. subbagian diesel
sebesar Rp 75.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 3,00 per JKTKL
d. departemen A sebesar
Rp 125.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 12,00 per JKTKL, khusus tenaga
kerja langsung yang bekerja didepatemen A
e. departemen B sebesar
Rp 100.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 10,00 per JKTKL, khusus tenaga
kerja langsung yang bekerja didepatemen B
f. departemen C sebesar
Rp 50.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 6,00 per JKTKL, khusus tenaga kerja
langsung yang bekerja didepatemen C
Untuk
Bulan September Sampai Desember 2008
a. subbagian
administrasi pabrik sebesar Rp 15.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 0,50 per
JKTKL
b. subbagian bengkel
sebesar Rp 60.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 4,00 per JKTKL
c. subbagian diesel
sebesar Rp 75.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 4,00 per JKTKL
d. departemen A sebesar
Rp 125.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 12,50 per JKTKL, khusus tenaga
kerja langsung yang bekerja didepatemen A
e. departemen B sebesar
Rp 100.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 12,00 per JKTKL, khusus tenaga kerja
langsung yang bekerja didepatemen B
f. departemen C sebesar
Rp 50.000 setiap bulan, ditambah dengan Rp 7,50 per JKTKL, khusus tenaga kerja
langsung yang bekerja didepatemen C
Biaya
Listrik
Besarnya
biaya listrik dari bulan kebulan selalu sama, yaitu sebesar Rp 350.000 dengan
demikian, dari biaya listrik bulan januari 2008 sebesar Rp 350.000 akan menjadi
beban biaya pabrik (biaya pabrik tidak langsung) sebesar = 40% x Rp 350.000 =
Rp 140.000.
catatan
: 40% beban biaya listrik
Maka Ditetapkan Alokasi
Tersebut, Sebagai Berikut :
·
subbagian administrasi pabrik sebesar
10%
·
subbagian bengkel sebesar 15%
·
subbagian diesel sebesar 15%
·
departemen A sebesar 20%
·
departemen B sebesar 20%
·
departemen C sebesar 20%
Dengan
demikian biaya listrik yang menjadi beban biaya pabrik bulam januari sebesar Rp
140.000 akan dialokasikan dan menjadi beban masing-masing subbagian, sebagai
berikut:
a. subbagian
administrasi pabrik = 10% x Rp 140.000 = Rp 140.000
b. subbagian bengkel =
15% x Rp 140.000 = Rp 21.000
c. subbagian diesel =
15% x Rp 248.500 = Rp 21.000
d. departemen A = 20% x
Rp 140.000 = Rp 28.000
e. departemen B = 20% x
Rp 140.000 = Rp 28.000
f. departemen C = 20% x
Rp 140.000 = Rp 28.000
Defresiasi gedung
untuk tahun 2008 sebesar Rp. 300.000 setiap bulan. Dengan demikian, dari
depresiasi gedung bulan januari 2008
sebesar Rp. 300.000 yang akan menjadi beban biaya pabrik sebesar = 65 % x Rp
300.000 = Rp. 195.000.
Maka ditetapkan alokasi
tersebut, sebagai berikut :
a. subbagian
administrasi pabrik sebesar 5%
b. subbagian bengkel
sebesar 15%
c. subbagian diesel
sebesar 15%
d. departemen A sebesar
25%
e. departemen B sebesar
20%
f. departemen C sebesar
20%
Dengan
demikian depresiasi gedung bulan
januari 2008 sebesar Rp. 195.000 akan dialokasikan dan menjadi beban
masing-masing subbagian, sebagai berikut :
a. subbagian
administrasi pabrik = 5% x Rp 195.000 = Rp 9.750
b. subbagian bengkel =
15% x Rp 195.000 = Rp 29.250
c. subbagian diesel = 15% x Rp 195.000 = Rp
292.250
d. departemen A = 25% x
Rp 195.000 = Rp 48.750
e. departemen B = 20% x
Rp 195.000 = Rp 39.000
f. departemen C = 20% x
Rp 195.000 = Rp 39.000
Dengan
menggunakan metode depresiasi garis
lurus (straight line method), ditetapkan pula bahwa depresiasi alat-alat
yang terdapat dan dipergunakan di masing-masing suubagian di dalam pabrik,
sebagai berikut :
a. Subbagian Bengkel sebesar Rp. 170.000 setiap
bulan
b. Subbagian Diesel sebesar Rp. 200.000 setiap
bulan
c. Departemen A sebesar Rp. 300.000 setiap bulan
d. Departemen B sebesar Rp. 250.000 setiap bulan
e. Departemen C sebesar Rp. 150.000 setiap bulan
Sebagaimana
terlihat dalam Budget Upah Tenaga Kerja Langsung (JKTKL), sebagaimana terlihat
dalam Budget Upah Tenaga Kerja Langsung yang telah terlebih dahulu disusun,
maka Perseroan Terbatas “Charisma” dapat menyusun Budget Biaya Pabrik Tidak
Langsung untuk tahun 2008.
NOTE
:
· Contoh soal latihan ada di blog ini dengan Link : Soal Latihan Budget Pabrik Tidak Langsung
· Video Youtube Pembelajaran dan Tutorial Membuat Tabel Silahkan akses di Youtube Channel “Enggar Widianingrum" Link Youtube : Langkah Membuat Budget Anggaran Pabrik Tidak Langsung
· Contoh soal latihan ada di blog ini dengan Link : Soal Latihan Budget Pabrik Tidak Langsung
· Video Youtube Pembelajaran dan Tutorial Membuat Tabel Silahkan akses di Youtube Channel “Enggar Widianingrum" Link Youtube : Langkah Membuat Budget Anggaran Pabrik Tidak Langsung
Referensi : Buku
Budgeting karya Drs. M. Munandar
No comments:
Post a Comment