Monday, May 11, 2020

Indikator Penilain dan Pengukuran Kinerja

Kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu. Menurut Fauzi (1995:207) “Kinerja merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode, seiring dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya”. 

Menurut Mulyadi (2001:337) “Kinerja adalah keberhasilan personil, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan.” Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah kemampuan, usaha, dan kesempatan personel, tim, atau unit organisasi dalam melaksanakan tugasnya untuk mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan. 

Menurut Stout (1993: 33) yang dikutip dari LAN dan BPKP (2000) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu proses. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian target yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja merefleksikan filosofi dan kultur dari suatu organisasi serta menggambarkan seberapa baik suatu kinerja telah diselesaikan dengan biaya, waktu, dan kualitas yang optimal (Tatikonda dan Tatikonda, 1998: 67).

Sistem penilaian kinerja yang efektif sebaiknya mengandung beberapa indikator kinerja, di antaranya yaitu: 
(1) memperhatikan setiap aktivitas organisasi dan menekankan pada perspektif pelanggan, 
(2) menilai setiap aktivitas dengan menggunakan alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan, 
(3) memperhatikan semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensif yang mempengaruhi pelanggan,
(4) menyediakan informasi berupa umpan balik untuk membantu anggota organisasi mengenali permasalahan dan peluang untuk melakukan perbaikan.

Manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik adalah sebagai berikut : 
1) Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat dengan pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan. 

2) Memotivasi para pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai pelanggan dan pemasok internal. 

3) Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upayaupaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut. 

4) Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur, menjadi lebih nyata sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.

5) Membangun komitmen untuk melakukan suatu perubahan dengan melakukan evaluasi atas perilaku yang diharapkan tersebut. 

Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar bagi mereka mengetahui manfaat yang mereka harapkan (Basri dan Rivai, 2004: 55). Manfaat penilaian kinerja menurut pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian adalah: 

1) Bagi Orang yang Dinilai (Karyawan) 
Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian kinerja, antara lain: 
a) Meningkatkan motivasi. 
b) Meningkatkan kepuasan hidup.
c) Adanya kejelasan standar hasil yang mereka terapkan.
d) Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif. 
e) Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar. 
f) Pengembangan tantang pengetahuan dan kelemahan menjadi lebih besar, membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin. 
g) Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atas. 
h) Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi. 
i) Kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaimana mereka mengatasinya. 
j) Suatu pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang perlu dilaksanakan untuk mencapai harapan tersebut. 
k) Adanya pandangan yang lebih jelas tentang konteks pekerjaan. 
l) Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apa pun dorongan atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan. 
m)Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan. 

2) Bagi Penilai (atasan, supervisor, pimpinan, manager, konsultan) 
Bagi penilai, manfaat pelaksanaan penilaian kinerja adalah: 
a) Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan kinerja karyawan untuk perbaikan manajeman selanjutnya. 
b) Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang pekerjaan individu dan departemen yang lengkap. 
c) Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik untuk pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahannya. 
d) Identifikasi gagasan untuk peningkatan tentang nilai pribadi. 
e) Peningkatan kepuasan kerja. 
f) Pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan, tentang rasa takut, rasa grogi, harapan, dan aspirasi mereka. 
g) Meningkatkan kepuasan kerja baik terhadap karyawan dari para manajer maupun dari para karyawan. 
h) Kesempatan untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilai dengan memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan. 
i) Meningkatkan rasa harga diri yang kuat di antara manajer dan juga para karyawan, karena telah berhasil mendekatkan ide dari karyawan dengan ide para manajer. 
j) Sebagai media untuk mengurangi kesejangan antara sasaran individu dengan sasaran kelompok atau sasaran departemen SDM atau sasaran perusahaan. 
k) Kesempatan bagi para manajer untuk menjelaskan kepada karyawan apa yang sebenarnya diinginkan oleh perusahaan dari para karyawan sehingga para karyawan dapat mengukur dirinya, menempatkan dirinya, dan berjaya sesuai dengan harapan dari manajer. 
l) Sebagai media untuk menigkatkan interpersonal relationship atau hubungan pribadi antara karyawan dan manajer. 

3) Bagi Perusahaan 
Bagi perusahaan, manfaat penilaian kinerja antara lain: 
a) Perbaikan seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan 
b) Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan oleh masing-masing karyawan. 
c) Meningkatkan kualitas komunikasi. 
d) Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan. 
e) Meningkatkan keharmonisan hubungan dalam pencapaian tujuan perusahaan. 
f) Peningkatan segi pengawasan melekat dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap karyawan. 
g) Harapan dan pandangan jangka panjang dapat dikembangkan. 
h) Untuk mengenali lebih jelas pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan. 
i) Kemampuan menemu kenali setiap permasalahan. 
j) Sebagai sarana penyampaian pesan bahwa karyawan itu dihargai oleh perusahaan. 
k) Budaya perusahaan menjadi mapan. 

No comments:

Post a Comment