Tujuh
sumber kekuasaan menurut French dan Raven:
1.
Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)
Luthans
(1989:431) mengemukakan “Source of
Coercive Power Depends on Fear”. Kekuasaan berasal dari ketakutan pihak
lain akan hukuman yang diberikan pimpinan kepada mereka yang tidak patuh
terhadap apa yang dikehendakinya. Disini pemimpin memberikan sanksi atas
tindakan yang tidak sesuai kehendaknya. Kekuatan dari kekuasaan ini terletak
pada beratnya hukuman dan kemungkinan untuk menghindari hukuman tersebut.
2.
Kekuasaan Legitimasi (Legitimate Power)
Kekuasaan
yang lahir dari kedudukan formal seseorang dalam organisasi. Jabatan formal
yang dimiliki pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya untuk patuh. Kekuatan
kekuasaan ini adalah sumber otoritas. Contoh: kekuasaan sah seorang Gubernur,
Rektor, Kepala Sekolah.
3.
Kekuasaan Keahlian (Expert Power)
Muncul
karena seseorang memiliki keahlian atau kemampuan khusus. Disini bawahan akan
patuh dengan apa yang dikatakan pimpinan karena apa yang dimilikinya
membantu dan bermakna bagi mereka. Bukti
dari kekuasaan ini adalah keahlian seseorang dapat terlihat dari ijasah,
lisensi dan piagam penghargaan.
4.
Kekuasaan Penghargaan (Reward Power)
Kekuasaan
yang berasal dari kemampuan seorang pemimpin untuk memberikan penghargaan, yang
merupakan sesuatu yang berarti dan dibutuhkan kepada mereka yang membutuhkan.
Kekuasaan ini berkaitan dengan kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi
bawahan dengan memberikan ganjaran atas perilaku mereka yang positif atau
sesuai kehendak pemimpin. Bentuk kekuasaan penghargaan terhadap bawahan adalah
wewenang memberikan kenaikan gaji, perkembangan karier, bonus atau insentif
ekonomi yang pantas bagi bawahan. Contoh: Kekuasaan seorang tenaga pendidik
yang sudah tersertifikasi.
5.
Kekuasaan Referensi (Reverent Power)
Diperoleh
dari keinginan orang lain untuk menyenangkan seorang agen yang kepadanya mereka
memiliki perasaan kasih, penghormatan, dan kesetiaan yang kuat. Kekuasaan ini
lahir karena seseorang memiliki daya tarik atau kharisma tertentu , dengan kata
lain pimpinan mempengaruhi perilaku bawahan berdasarkan kegemaran dan
identifikasi diri bawahan dengan pimpinannya. Sumber kekuasaan ini adalah
kepribadian dan kecerdasan interpersonal yang luar biasa dimiliki seorang
individu.
Contoh:
Kekuasaan Presiden Soekarno yang memiliki kharisma ketika berpidato tidak ada
rakyat Indonesia yang berani berbicara dan semuanya tunduk mendengarkan pidato
beliau. Bahkan kharisma beliau tidak hanya dalam negeri saja karena banyak
jalan raya yang diabadikan menggunakan namanya seperti di Mesir.
6.
Kekuasaan Informasi (Information Power)
Memiliki
akses atas informasi yang relevan dan penting. Kekuasaan seseorang tidak hanya
disediakan oleh posisi orang yang bersangkutan, tetapi juga oleh penguasaan
orang yang bersangkutan atas informasi yang relevan.
7.
Kekuasaan Hubungan (Connection Power)
Kekuasaan
yang diperoleh seseorang berdasarkan hubungan kekerabatan atau relasi.
No comments:
Post a Comment