Apa
itu Cross-Selling?
Cross
selling adalah teknik yang dapat memikat konsumen untuk melengkapi produk awal
yang dibeli dengan produk yang dapat melengkapinya. Cross selling sendiri
merupakan bagian dari promosi produk tambahan dimana konsumen yang telah
melakukan pembelian terhadap produk awal adalah targetnya. Saat melakukan Cross
selling, anda harus mengidentifikasi kebutuhan seorang konsumen dan berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen dengan merekomendasikan produk tambahan.
Contohnya
ialah ketika seseorang membeli smartphone maka dia akan ditawari memori card,
sim card, power bank, tempered glass ataupun ring case sebagai pelengkapnya,
seseorang yang menonton dibioskop setelah membeli tiket nonton akan ditawari
cemilan seperti popcorn dan minuman. Atau pertanyaan klasik kasir minimarket
Indomaret atau Alfamart yang menawarkan isi pulsa, top up, promo hari itu dll
dan pertanyaan klasik McDonald’s “Apakah anda suka jika kentang goreng
ditambahkan dengan itu?”.
Apa
itu Up-Selling?
Up
selling yang merupakan strategi pemasaran lainnya dan populer dipakai di
berbagai industri. Berbeda dengan cross selling yang menawarkan produk
tambahan, up selling justru mendorong konsumen untuk membeli produk yang lebih
mahal dalam brand atau kategori produk yang sama atau menambah model asli dengan
fitur tambahan. Kunci Up selling adalah menjaga kebutuhan dan keinginan
konsumen. Cara-cara seperti ini hampir di praktekan di pedagang kaki lima
sampai ke pedagang besar bahkan perusahaan dan terbukti sebagian orang akan
tertarik memilih produk yang lebih mahal dibandingkan produk yang awalnya ingin
mereka beli. Hal itu terjadi karena konsumen cenderung akan berpikir dua kali
dan mempertimbangkan secara serius untuk membeli produk yang lebih mahal dengan
kualitas lebih baik. Up selling tidak berorientasi pada kebutuhan tapi lebih
melibatkan nilai lebih dari produk yang ditawarkan.
Contohnya
ialah ketika anda memakai aplikasi tertentu di smartphone maka ada yang free
dan untuk mendapat fitur lebih baik dan lengkap anda harus menjadi pemakai
premium, ketika anda membeli alat-alat elektronik biasanya anda akan diarahkan
ke produk yang jauh lebih baik dengan harga mahal terlebih dahulu sebelum
kembali fokus ke produk yang ingin anda beli, ketika anda membeli smartphone
makan pelayan akan menawarkan produk lain yang spesifikasinya lebih lengkap,
fiturnya lebih canggih dan harganya lebih mahal.
Hal-hal yang harus
diperhatikan sebelum melakukan Cross Selling dan Up Selling :
1.
Harga.
Kedua strategi diatas akan berhasil apabila ada nilai tambah yang diberikan
kepada konsumen. Produk yang ditawarkan harus memiliki nilai jual yang lebih
murah daripada harga asli yang biasa ditawarkan jika dibeli secara terpisah.
Saat
ini, praktek Up selling banyak dimanfaatkan industri online dengan tidak hanya
memberikan diskon namun mereka berani memberikan promo gratis ongkos kirim
dengan minimal pembelian produk tersebut. Bahkan saat ini minimarket seperti
Indomaret dan Alfamart juga memberikan kemudahan tarik tunai untuk nasabah Bank
BCA dan Mandiri dengan menerapkan minimal belanja mulai dari Rp 20.000 –
100.000.
2.
Rekomendasi
bukan menjual. Penjualan dengan sistem hard selling bukan
lagi strategi yang bisa anda mainkan di era disruptif karena saat ini penjual
justru diberi kesempatan untuk mendidik konsumen tentang produk yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Pendekatan yang santai dalam menyarankan produk anda
bisa menjadi alternatif penjualan berhasil. Rekomendasi juga bisa anda berikan
dengan menjelaskan fungsi dari produk tambahan yang ingin dijual.
Misalnya,
saat ini penulis buku tidak lagi hanya memposting buku jualannya di berbagai
sosial media tapi mereka juga terjun membuat media interaktif, youtuber dan
mengadakan live motivator dimana secara tidak langsung mereka menyarankan
konsumen membeli buku mereka karena biasanya mereka hanya menjelaskan
permukaannya saja dan isinya ada dalam buku tersebut dan cara ini memang banyak
digunakan penulis novel maupun buku lainnya salah satunya kita mengenal Renald
Kasali, Ippho Santosa, dll. Ataupun penjual smartphone yang mempromosikan anti
gores dengan memberikan penjelasan fungsi anti gores yang membuat konsumen
tidak khawatir LCD smartphonenya rusak ketika terjatuh.
3.
Waktu
adalah Segalanya. Situs penjualan online bisa dengan mudah
ditinggalkan konsumen karena tampilannya yang terlalu banyak dan
mengganggu.Berikan deskripsi singkat dan tampilan thumbnail yang menarik agar
informasi tidak terlalu berlebihan.
No comments:
Post a Comment