Konsep Imbalan
Menurut Milkovich dan Newman (1996) Pay sistems are
designed efficiency (performance driven, total quality, customer focus, cost
control), equity and compliance (Sistem imbalan didesain dan dikelola untuk
memastikan tercapainya tujuan. Tujuan yang paling utama dalam pemberian
imbalan adalah efisiensi, keadilan dan pemenuhan). Pengembangan tujuan
pembayaran imbalan sangat tergantung pada masing-masing perusahaan dan
jenis usaha.
Menurut Carell, et.all (1995) Pemberian imbalan/kompensasi bertujuan
untuk menarik karyawan dari luar perusahaan, mempertahankan karyawan
yang memiliki kualitas yang baik, memotivasi karyawan, serta sebagai upaya
untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Ivancevich (1998) Compensation is the Human Resources
Management function that deals with every type of reward individuals receive in
exchange for performing organization tasks. Kompensasi adalah fungsi
manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan semua
bentuk penghargaan yang dijanjikan akan diterima karyawan sebagai
imbalan dari pelaksanaan tugas dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut Handoko (2000), tujuan pemberian imbalan atau
kompensasi adalah untuk :
1. Memperoleh Personalia yang Kualified
Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik para pelamar,
karena perusahaan-perusahaan bersaing dalam pasar tenaga kerja,
tingkat pengupahan harus sesuai dengan kondisi suplai dan permintaan
tenaga kerja. Kadang-kadang tingkat gaji yang relatif tinggi diperlukan
untuk menarik para pelamar cakap yang sudah bekerja diberbagai
perusahaan lain.
2. Mempertahankan Karyawan yang Ada
Bila tingkat kompensasi tidak kompentitip, niscaya banyak karyawan
yang baik akan keluar. Untuk mencegah perputaran karyawan,
pengupahan harus dijaga agar tetap kompetitip dengan perusahaanperusahaan lain.
3. Menjamin keadilan
Administrasi pengupahan dan penggajian berusaha untuk memenuhi
prinsip keadilan. Keadilan atau konsisten internal dan eksternal sangat
penting diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi.
4. Menghargai perilaku yang diinginkan
Kompensasi hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan.
Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru
dan perilaku-perilaku lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi
yang efektif.
5. Mengendalikan Biaya-biaya
Suatu program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk
mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusianya pada
tingkat biaya yang layak. Tanpa struktur pengupahan dan penggajian
sistematika organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih
(overpay) kepada para karyawannya.
6. Memenuhi Peraturan-peraturan Legal
Seperti aspek-aspek manajemen personalia lainnya, administrasi
kompensasi menghadapi batasan-batasan legal. Program Kompensasi
yang baik memperhatikan kendala-kendala tersebut dan memenuhi
semua peraturan pemerintah yang mengatur kompensasi karyawan.
No comments:
Post a Comment