Kepemimpinan Etis
Pengaruh merupakan esensi dari
kepemimpinan dan pemimpin yang berkuasa dapat memiliki dampak besar kepada
kehidupan dari para pengikat dan nasib dari sebuah organisasi. Seperti yang
dikatakan oleh Gini (1998), masalah utamanya bukanlah apakah para pemimpin akan
menggunakan kekuasaan, tetapi apakah mereaka akan menggunakannya dengan
bijaksana dan baik. Kepemimpinan etis merupakan gagasan yang ambigu yang
terlihat meliputi beragam elemen berbeda.
Beberapa
kriteria adalah relevan untuk menilai pemimpin individual, termasuk nilai orang
itu, tahapan pengembangan moral, maksud sadar, kebebasan memilih, penggunaan
perilaku etis dan tidak etis, dan jenis pengaruhnya. Para pemimpin yang
terkenal biasanya memiliki campuran antara kekuatan dan kelemahan dalam
hubungannya dengan kriteria ini. Pernilaian mengenai etika dari sebuah
keputusan atau tindakan tertentu biasanya mempertimbangkan tujuan (akhir),
batasan dimana perilaku itu konsisten dengan standar moral (cara) dan
konsekuensi untuk diri sendiri dan orang lain (hasil).
Integritas Pribadi Dan Kepemimpinan Etis
Diskusi mengenai
kepemimpinan etis selalu melibatkan konsep integritas pribadi. Integritas
pribadi adalah sebuah atribut yang membantu menjelaskan keefektifan
kepemimpinan. Kebanyakan sarjana menganggap integritas menjadi sebuah persyaratan
untuk kepemimpinan etis. Definisi yang paling dasar menekankan kejujuran dan
konsistensi antara nilai dan perilaku seseorang.
Konsep Kepemimpinan Abad ke-21 (Konsep Para Pakar
Manajemen Harvard Business School)
§ Teori Builder: Memiliki visi seorang pembangun
kerajaan, tetapi tanpa ego berlebihan. Para pemimpin tipe ini punya satu ciri
khas, mereka sangat membumi, andap asor, sehingga mampu memberi kehangatan
personal dalam organisasi yang mereka pimpin.
§ Inside Outsider: Dalam kondisi lingkungan yang
terus berubah, diperlukan seorang pemimpin yang berani memimpin perubahan tapi
tidak membuat orang-orangnya merasa terpinggirkan. Untuk itu, diperlukan
seorang pemimpin yang bermental outsider
tapi memiliki pemaahaman dan kepekaan seorang insider terhadap budaya organisasi (orang dalam tapi tidak segan
merombak total peninggalan masa lalu).
§ Employee First, Customer Second: Telah jadi
pengetahuan umum bahwa karyawan adalah The
First (and most important) customer. Jadi wajarlah, karyawan yang bahagia
pasti hendak pula membahagiakan pelanggan.
§ Leading Form Behind, mengambil konsep
yang diadopsi Nelson Mandela dari kearifan sukunya, Hill meyakini kepimpinan
model penggembala yang mengarahkan orang-orangnya dari belakang bakal memberi
solusi buat kepimpinan abad ke-21.
§ “Whay” Factor, sebuah bisnis, menurut Steven
Wheeler, Walter McFarland dan Art Kleiner, harus paham mengapa mereka melakukan
apa yang mereka lakukan. Sehingga, ditengah keharusan untuk berubah, mampu
mempertahankan sesuatu yang sejak awal jadi faktor sukses. Mehael Dell
penggantinya, Kevin Rollins, nyaris menghancurkan Dell Computer yang ia
dirikan, karena mengubah sesuatu yang seharusnya tak boleh diubah untuk sebuah
bisnis yang pendapatnnya tergantung
pada mail order (layanan pasca jual yang memuaskan).
EMPAT SIFAT KEPEMIMPINAN ROSULULLAH
1.
Siddiq
(Benar)
Siddiq berarti
bicara benar, berkata betul karena akhlaknya sangat baik.
2.
Amanah
(Dapat dipercaya)
Sifa amanah
yakni rasul menyampaikan semua perintah Tuhan ( Allah SWT) tidak dikurang,
tidak ditambah dan wahyu ditulis serta dikumpul perlahan.
3.
Fatonah
(Cerdas)
Sifat Rasul yang
berarti akalnya panjang, sangat cerdas sebagai pemimpin selalu berwibawa.
Menyelesaikan masalah dengan tangkas dan bijaksana.
4.
Tabligh
(Menyampaikan)
Tabligh yakni
sifat rasul yang cara dan metodenya agar ditiru. Sasaran pertama adalah
keluarga lalu berdakwah ke segenah penjuru.
DEFINISI KEPEMIMPINAN
·
Kepemimpinan
adalah “perilaku individu yang mengarahkan aktivitas kelompok untuk mencapai
sasaran bersama” (Hemphill & Coons,1957). Definisi ini membutuhkan 4 sifat
kepemimpinan Rosulullah.
·
Kepemimpinan
adalah “pengaruh tambahan yang melebihi dan berada di atas kebutuhan mekanis
dalam mengarahkan organisasi secara rutin” (D. Katz & Kahn, 1978) Fathonah.
·
Kepemimpinan
adalah proses memberikan tujuan (arahan yang berarti) ke usaha kolektif, yang
menyebabkan adanya usaha yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan” (Jacob &
Jaques, 1990). Tabligh.
·
Kepemimpinan
adalah cara mengartikulasikan visi, mewujudkan nilai dan menciptakan lingkungan
guna mencapai sesuatu” (Richard & Eagle, 1986). Siddiq.
·
Kepemimpinan
adalah “Kemampuan idividu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang
lain memberikan kontribusinya demi keefektifan dan keberhasilan organisasi”
(House et al, 1999). 4 sifat kepemimpinan Rosulullah.
No comments:
Post a Comment